Kamis, 02 Februari 2017
Polri Imbau Habib Rizieq Tak Lagi Kerahkan Massa Saat Diperiksa
Jakarta - Polri mengimbau tidak ada pengerahan massa seperti saat Habib Rizieq Syihab diperiksa Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan makar. Sebab, pengerahan massa dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang merugikan warga.
"Kemarin di Jakarta terjadi kemacetan luar biasa dan ini tentu merugikan masyarakat pengguna jalan yang lain. Apalagi ditambah hujan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).
Selain menyebabkan macet, Boy menjelaskan, pengerahan massa juga dapat berpotensi terjadinya gesekan di lapangan seperti saat Rizieq diperiksa Polda Jawa Barat terkait kasus dugaan penistaan Pancasila beberapa waktu lalu.
"Rizieq Syihab membawa massa, kami harap kepada beliau-beliau yang murni memiliki masalah hukum, diimbau untuk tidak mengerahkan jumlah massa. Seperti di Bandung ada gesekan. Kemarin di Jakarta," tutur Boy.
Mantan Kapolda Banten ini juga membantah ada upaya kriminalisasi terhadap Habib Rizieq oleh pihaknya. Menurut Boy, agenda pemeriksaan Habib Rizieq murni kepentingan proses hukum karena diduga terlibat permufakatan jahat menggulingkan Presiden Joko Widodo.
"Ada anggapan kriminalisasi, tidak ada itu. Semua murni proses hukum. Kriminalisasi itu tidak ada masalah tahu-tahu dijadikan objek hukum. Anggapan kriminalisasi itu perlu dipahami agar tidak disalah-artikan," ujar Boy.
Terakhir, ia mengimbau kepada semua warga negara yang tidak ingin berurusan dengan kepolisian untuk menghindari tindakan-tindakan melawan hukum.
"Kepada semua pihak, apabila tidak ingin berurusan dengan hukum harus menghindarkan peristiwa hukum itu sendiri. Equality before the law tidak melihat status," tutur Boy.
berikut link asalnya,. https://news.detik.com/berita/d-3412060/polri-imbau-habib-rizieq-tak-lagi-kerahkan-massa-saat-diperiksa
Facebook Merajalela
Jangan buang waktumu untuk, membuka, kasih like, komen, atau upload foto ngga penting, masih banyak hal yang harus kamu kerjakan, yang lebih penting, lebih menentukan, bagaimana masa depanmu kedepan. pikirkanlah baik-baik,. dan udnguuu,.(berdoalah kamu.)
Filosofi Gunungan Wayang
Wayang merupakan salah satu kebudayaan jawa yang Adi Luhung, Wayang juga merupakan salah satu media untuk menyebarkan agama islam di tanah Jawa ini. Ditangan Waliyullah Sunan Kalijaga, beliau berhasil merubah cara mensyiarkan agama melalui media wayang ini dengan, plot, alur, dan bentuk yang penuh dengan makna dan filosifi, Salah satunya adalah bentuk Kayon atau Gunungan Ini, bentuknya simple, tetapi gambar yang ada didalamnya memiliki makna yang sangat luas, berikut rinciannya.
1.Gapura dan dua penjaga pada Gunungan Wayang Kulit Asli (Cingkoro Bolo dan Bolo Upoto), lambang hati manusia ada dua hal yaitu baik dan buruk.
2.Tameng dan godho yang mereka pegang dapat di intrepertasikan sebagai penjaga alam gelap dan terang.
3.Hutan (pohon) dan binatang pada Gunungan Wayang Kulit, lambang dari berbagai sifat dan tabiat manusia.
4.Pohon yang tumbuh menjalar keseluruh badan dan ke puncak Gunungan Wayang Kulitmelambangkan segala budi-daya dan perilaku manusia harus tumbuh dan bergerak maju (dinamis) sehingga bisa bermanfaat serta mewarnai dunia dan alam semesta ( Urip iku obah, Obaho sing ngarah-arah).
5.Pohon itu juga melambangkan bahwa Tuhan telah memberi pengayoman dan perlindungan bagi manusia yang hidup di dunia ini.
6.Burung pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam spiritual maupun material.
7.Banteng pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus kuat, lincah, ulet dan tanguh.
8.Kera pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan mausia harus mampu memilih dan memilah antara baik-buruk, manis-pahit seperti halnya kera pintar memilih buah yang baik, matang dan manis, sehingga diharapkan kita bertindak yang baik dan tepat ( bener tur pener).
9.Harimau pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus menjadi Pemimpin bagi dirinya sendiri (punya jati diri) sehingga harus mampu bertindak bijaksana dan mampu mengendalikan nafsu serta hati nurani untuk menuju yang lebih baik dan maju, sehingga bisa bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain dan alam semesta. Karena bila manusia tidak mampu menjadi Pemimpin bagi dirinya sendiri dan tidak mampu mengendalikan diri sendiri akan berakibat fatal dan semua akan hancur musnah seperti halnya Gunungan wayang bila dibalik akan menjadi berwarna merah menyala (terbakar).
10.Gambar kepala raksasa pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia dalam kehidupan sehari-hari mempunyai sifat rakus, jahat seperti setan.
11.Gambar ilu-ilu Banaspati (jin atau setan) pada bagian belakang Gunungan Wayang Kulit melambangkan bahwa hidup di dunia ini banyak godaan, cobaan, tantangan dan mara bahaya yang setiap saat dapat mengancam keselamatan manusia.
12.Gambar samudra pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan pikiran manusia.
13.Gambar rumah joglo (gapuran) pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan suatu rumah atau negara yang didalamnya ada kehidupan yang aman, tenteram, dan bahagia.
Segitu dulu yaa,, maaf itu anu COPAS, anu tugas sekolah, baru latihan jadi sedikit copast, ini link aslinya,. http://www.agungjakanugraha.com/2012/07/makna-gunungan-wayang-kulit.html
terimakasih banyak.
Derita Syiria
Jakarta - Maestro tari Jawa klasik Retno Maruti bersama sang suami Arcadius Sentot Sudiharto mendirikan Sanggar Tari Padnecwara di tahun 1976 silam. Puluhan tahun berdiri, sanggar yang kini dikomandoi oleh putrinya Rury Nostalgia masih berdiri kokoh dan kian populer di kalangan remaja masa kini. Apa resepnya?
Ketika dihubungi detikHOT, Rury mengatakan generasi muda masih meminati seni tari Jawa klasik.
"Sebenarnya banyak banget caranya, tapi yang menjadi tantangan gimana para remaja ini tidak bosan untuk belajar seni tari tradisi. Karena kalau belajar nari, mau apapun gimana caranya pasti berhasil dengan baik," ujar Rury yang pernah menjadi anggota Komite Seni Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2009-2012 dan 2013-2015.
Tak hanya kesenian Jawa, namun masyarakat yang ingin mempelajari karawitan juga banyak. "Dulu sanggar cuma ada sedikit, sekarang tersebar dan banyak. Sudah banyak banget perkumpulan atau sanggar yang punya gamelan sendiri," ujarnya lagi.
Menurut Rury, kini yang harus diperhatikan adalah kualitas serta inovasi-inovasi yang diadakan. Baik dari segi penggarapan koreografi, marketing, sistem media sosial, maupun promosi tentang pertunjukan Padnecwara.
"Karena seni tradisional sudah ada pakemnya, kostum juga disesuaikan dengan apa yang ada sekarang. Mengikuti perkembangan zaman, agar tidak luntur," tutur Rury.
Rury yang aktif sebagai pengajar tari, juga dipercaya memegang kendali manajemen Padnecwara, sanggar tari milik ibunya. Di tangannya terletak kelangsungan sebuah tradisi yang telah bertahan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Link rujukan, ini cuma copast, maaf, baru latihan https://hot.detik.com/art/d-3411958/cara-sanggar-padnecwara-lestarikan-seni-tari-jawa-klasik
Ketika dihubungi detikHOT, Rury mengatakan generasi muda masih meminati seni tari Jawa klasik.
"Sebenarnya banyak banget caranya, tapi yang menjadi tantangan gimana para remaja ini tidak bosan untuk belajar seni tari tradisi. Karena kalau belajar nari, mau apapun gimana caranya pasti berhasil dengan baik," ujar Rury yang pernah menjadi anggota Komite Seni Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2009-2012 dan 2013-2015.
Tak hanya kesenian Jawa, namun masyarakat yang ingin mempelajari karawitan juga banyak. "Dulu sanggar cuma ada sedikit, sekarang tersebar dan banyak. Sudah banyak banget perkumpulan atau sanggar yang punya gamelan sendiri," ujarnya lagi.
Foto: Opera Jawa Klasik "Kidung Dandaka"
|
Menurut Rury, kini yang harus diperhatikan adalah kualitas serta inovasi-inovasi yang diadakan. Baik dari segi penggarapan koreografi, marketing, sistem media sosial, maupun promosi tentang pertunjukan Padnecwara.
"Karena seni tradisional sudah ada pakemnya, kostum juga disesuaikan dengan apa yang ada sekarang. Mengikuti perkembangan zaman, agar tidak luntur," tutur Rury.
Rury yang aktif sebagai pengajar tari, juga dipercaya memegang kendali manajemen Padnecwara, sanggar tari milik ibunya. Di tangannya terletak kelangsungan sebuah tradisi yang telah bertahan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Link rujukan, ini cuma copast, maaf, baru latihan https://hot.detik.com/art/d-3411958/cara-sanggar-padnecwara-lestarikan-seni-tari-jawa-klasik
Kamis, 26 Januari 2017
Cara Mengatasi Anak Yang Membangkang
BANYAK hal yang harus dihadapi orangtua dalam mengurus anak. Salah satunya adalah mengurus anak yang pembangkang. Bahkan, Anda akan merasa gagal mendidik anak jika mereka selalu membangkang apa yang dikatakan. Untuk mengatasi hal ini, simak ulasannya dilansir dari Popsugar, Kamis (26/1/2017):
Ajarkan sopan santun Menyakitkan bagi orangtua melihat anaknya lancang. Ajarkan pada anak-anak tentang menghargai orangtuanya dan bertingkah sopan santun. Anak-anak mempelajari sesuatu dari apa yang dia lihat. Karena itu, jika beri contoh yang baik untuk mereka dengan mendengarkan baik-baik ketika mereka berbicara dan katakan secara berulang bahwa tindakannya adalah kasar. Berikan waktu Sifat pembangkang pada anak-anak terkadang terbangun karena kemarahan dan frustasi mereka. Sebelum memperingatkan dia, beri waktu agar dia berpikir dan suasana menjadi tenang. Karena, jika Anda memarahinya setelah bertengkar, akan membuat situasi lebih buruk. Setelah tenang dan waktunya memungkinkan, ajak dia berbicara dengan pelan namun tegas tentang perilakunya yang tidak sopan. Beri hukuman dan hadiah Anda juga bisa menerapkan hukuman dan hadiah pada anak yang pembangkang. Jika dia melakukannya lagi, beri hukuman yang membuatnya jera. Jenis hukuman bisa disesuaikan dengan karakternya. Sedangkan, jika dia jadi anak yang manis, Anda bisa memberikan hadiah seperti es krim atau mainan. Namun, jangan sampai mereka ketagihan dengan hadiah yang diberikan. Konsisten dan sabar Sebagai orangtua, Anda harus sabar mendidik dan menghadapi tingkah laku anak. Meski hal ini tidak mudah. Anak Anda mungkin merasa bosan karena mendengar Anda berbicara hal yang sama berulang-ulang. Namun, ini bisa menjadi cara yang efektif untuk membuat mereka sadar bahwa yang dilakukan adalah salah.
(vin)
Ajarkan sopan santun Menyakitkan bagi orangtua melihat anaknya lancang. Ajarkan pada anak-anak tentang menghargai orangtuanya dan bertingkah sopan santun. Anak-anak mempelajari sesuatu dari apa yang dia lihat. Karena itu, jika beri contoh yang baik untuk mereka dengan mendengarkan baik-baik ketika mereka berbicara dan katakan secara berulang bahwa tindakannya adalah kasar. Berikan waktu Sifat pembangkang pada anak-anak terkadang terbangun karena kemarahan dan frustasi mereka. Sebelum memperingatkan dia, beri waktu agar dia berpikir dan suasana menjadi tenang. Karena, jika Anda memarahinya setelah bertengkar, akan membuat situasi lebih buruk. Setelah tenang dan waktunya memungkinkan, ajak dia berbicara dengan pelan namun tegas tentang perilakunya yang tidak sopan. Beri hukuman dan hadiah Anda juga bisa menerapkan hukuman dan hadiah pada anak yang pembangkang. Jika dia melakukannya lagi, beri hukuman yang membuatnya jera. Jenis hukuman bisa disesuaikan dengan karakternya. Sedangkan, jika dia jadi anak yang manis, Anda bisa memberikan hadiah seperti es krim atau mainan. Namun, jangan sampai mereka ketagihan dengan hadiah yang diberikan. Konsisten dan sabar Sebagai orangtua, Anda harus sabar mendidik dan menghadapi tingkah laku anak. Meski hal ini tidak mudah. Anak Anda mungkin merasa bosan karena mendengar Anda berbicara hal yang sama berulang-ulang. Namun, ini bisa menjadi cara yang efektif untuk membuat mereka sadar bahwa yang dilakukan adalah salah.
(vin)
Jakarta - Pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi dari unsur pemerintah oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Agustus 2013 lalu sempat memantik kontroversi. Waktu itu, Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi meminta Presiden SBY membatalkan pencalonan Patrialis Akbar sebagai Hakim Konstitusi.
Pencalonan Patrialis dinilai cacat hukum tidak transparan dan partisipatif. Pencalonan Patrialis juga dinilai melanggar pasal 19 Undang-undang nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. "Waktu itu kami persoalkan karena proses seleksi yang tidak transparan dan akuntabel. Dari pemerintah tidak ada pengumuman rekrutmen calon hakim konstitusi, tiba-tiba ada penunjukan (Patrialis)," kata peneliti Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho ketika diminta konfirmasi lagi, Kamis (26/1/2017).
Latar belakang Patrialias yang bekas politikus Partai Amanat Nasional juga dipersoalkan. Dengan masuknya Patrialis, maka komposisi hakim MK berubah menjadi tidak seimbang, yakni: 4 orang berlatar belakang partai politik, 3 orang berlatar belakang hakim pengadilan, dan 2 orang berlatar belakang akademisi/birokrasi. Komposisi yang tidak ideal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu independensi MK karena dominasi kepentingan politik.
Koalisi Masyarakat Sipil waktu itu juga menyinggung status Patrialis yang belum lama dicopot oleh Presiden SBY dari posisi Menteri Hukum dan HAM. Pencopotan tersebut dinilai karena Patrialis mendapatkan 'rapor merah' saat memimpin Kementerian Hukum dan HAM.
Salah satu rapor merah itu adalah terungkapnya skandal sel mewah milik Artalyta Suryani di Rumah Tahanan Pondok Bambu di Jakarta Timur. Sehingga menjadi pertanyaan ketika pejabat yang mendapat rapor merah kemudian diusulkan sebagai hakim konstitusi.
Kala itu, Koalisi Masyarakat Sipil yang merupakan gabungan sejumlah organisasi kemasyarakatan tersebut memberikan dua rekomendasi. Pertama pembatalan penunjukan Patrialis Akbar sebagai calon hakim konstitusi dari unsur pemerintah. Dan kedua, koalisi meminta pembentukan Panitia Seleksi Calon Hakim Konstitusi dan menjalankan proses seleksi secara transparan, partisipatif dan akuntabel.
Pada Selasa, 13 Agustus 2013, Patrialis tetap dilantik menjadi Hakim Konstitusi. Kurang lebih tiga tahun menjabat Hakim Konstitusi, Patrialis tersandung kasus hukum. Rabu malam dia terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
(erd/van)
Pencalonan Patrialis dinilai cacat hukum tidak transparan dan partisipatif. Pencalonan Patrialis juga dinilai melanggar pasal 19 Undang-undang nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. "Waktu itu kami persoalkan karena proses seleksi yang tidak transparan dan akuntabel. Dari pemerintah tidak ada pengumuman rekrutmen calon hakim konstitusi, tiba-tiba ada penunjukan (Patrialis)," kata peneliti Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho ketika diminta konfirmasi lagi, Kamis (26/1/2017).
Latar belakang Patrialias yang bekas politikus Partai Amanat Nasional juga dipersoalkan. Dengan masuknya Patrialis, maka komposisi hakim MK berubah menjadi tidak seimbang, yakni: 4 orang berlatar belakang partai politik, 3 orang berlatar belakang hakim pengadilan, dan 2 orang berlatar belakang akademisi/birokrasi. Komposisi yang tidak ideal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu independensi MK karena dominasi kepentingan politik.
Koalisi Masyarakat Sipil waktu itu juga menyinggung status Patrialis yang belum lama dicopot oleh Presiden SBY dari posisi Menteri Hukum dan HAM. Pencopotan tersebut dinilai karena Patrialis mendapatkan 'rapor merah' saat memimpin Kementerian Hukum dan HAM.
Salah satu rapor merah itu adalah terungkapnya skandal sel mewah milik Artalyta Suryani di Rumah Tahanan Pondok Bambu di Jakarta Timur. Sehingga menjadi pertanyaan ketika pejabat yang mendapat rapor merah kemudian diusulkan sebagai hakim konstitusi.
Kala itu, Koalisi Masyarakat Sipil yang merupakan gabungan sejumlah organisasi kemasyarakatan tersebut memberikan dua rekomendasi. Pertama pembatalan penunjukan Patrialis Akbar sebagai calon hakim konstitusi dari unsur pemerintah. Dan kedua, koalisi meminta pembentukan Panitia Seleksi Calon Hakim Konstitusi dan menjalankan proses seleksi secara transparan, partisipatif dan akuntabel.
Pada Selasa, 13 Agustus 2013, Patrialis tetap dilantik menjadi Hakim Konstitusi. Kurang lebih tiga tahun menjabat Hakim Konstitusi, Patrialis tersandung kasus hukum. Rabu malam dia terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
(erd/van)
MAKAN sehat, berolahraga secara teratur, mengonsumsi suplemen setiap hari merupakan upaya terbaik untuk menjaga metabolisme tubuh. Bila tubuh sehat, pasti ada rasa semangat yang mengikuti untuk memulai hari, Agar metabolisme tubuh terjaga, ahli gizi Raksha Chopra memberikan beberapa tips meningkatkan kesehatan usus untuk penyerapan nutrisi, dikutip dari Thehealthsite, Senin (23/1/2017). Konsumsi banyak probiotik Bakteri yang menguntungkan dalam probiotik tak hanya memecah makanan, tetapi probiotik memicu produksi enzim untuk membantu penyerapan dan pencernaan. Mengonsumsi makanan yang kaya glutamin Bakteri usus terdiri dari mikroba. Di dalam usus juga terdapat dundung pembatas antara lingkungan eksternal dan aliran darah. Namun, penghalang usus tidak berfungsi dengan baik ketika tubuh tidak bisa menyerap nutrisinya. Anda perlu meningkatkan penyerapan nutrisi dengan konsumsi makanan yang kayak akan glutamin, seperti kaldu. Hindari gula dan makanan olahan Makanan yang diproses justru merusak kesehatan dan kerja usus. Makanan olahan juda dapat menghancurkan bakteri usus yang berperan menyerap nutrisi. Maka dari itu, perbanyak konsumsi makanan nabati dapat mendukung kerja usus. Jangan konsumsi antibiotik bila tidak perlu Apakah Anda tahu terlalu banyak mengonsumsi antibiotik dapat menghapus bakteri baik dari usus Anda? Sebisa mungkin hindari obat-obatan yang tidak perlu dikonsumsi. Hindari stres Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi. Agar penyerapan nutrisi dapat berjalan dengan baik, Anda perlu mengelola stres.
(hel)
(hel)
Penceramah Agama Harus Memiliki Standar Kualifikasi
Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan Kementeriannya akan merumuskan standar kualifikasi untuk penceramah agama. Langkah itu dilakukan agar tidak ada ceramah yang mengandung hujatan.
"Sekarang Kementerian Agama bekerja keras untuk merumuskan apa kualifikasi atau kompetensi yang diperlukan sebagai standar penceramah itu," kata Lukman di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
Lukman menerangkan, seorang penceramah baru bisa diakui sebagai penceramah yang qualified jika sudah ada standar kualifikasi. Sertifikasi ini nantinya diharapkan dapat mengurangi sikap-sikap intoleran antar umat beragama.
"Kemudian bisa diakui sebagai penceramah yang qualified, yang memiliki kualifikasi cukup," ungkapnya.
Terkait rencana standarisasi ini, Lukman mengaku akan berdiskusi dan mendengar masukan dari para tokoh agama dan para ulama.
"Tentu ini harus mendengarkan masukan dari para ulama, para tokoh agama, tentu Kementerian Agama akan mendengar masukan itu," imbuhnya.
Namun, pihak Kemenag tidak ingin menjadi lembaga yang memberikan sertifikat terhadap penceramah tersebut. Pihaknya akan berbicara dengan beberapa pihak yang berkompeten dalam bidang keagamaan terkait siapa akan memberikan sertifikat untuk penceramah apakah dari MUI atau ormas agama gabungan.
"Lalu juga siapa yang akan memberikan sertifikat bahwa ini penceramah sudah qualified misalnya. Pemerintah sendiri tidak ingin itu, karena ini biarlah menjadi porsi pihak yang memiliki otoritatif," tuturnya.
(idh/fdn)
"Sekarang Kementerian Agama bekerja keras untuk merumuskan apa kualifikasi atau kompetensi yang diperlukan sebagai standar penceramah itu," kata Lukman di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
Lukman menerangkan, seorang penceramah baru bisa diakui sebagai penceramah yang qualified jika sudah ada standar kualifikasi. Sertifikasi ini nantinya diharapkan dapat mengurangi sikap-sikap intoleran antar umat beragama.
"Kemudian bisa diakui sebagai penceramah yang qualified, yang memiliki kualifikasi cukup," ungkapnya.
Terkait rencana standarisasi ini, Lukman mengaku akan berdiskusi dan mendengar masukan dari para tokoh agama dan para ulama.
"Tentu ini harus mendengarkan masukan dari para ulama, para tokoh agama, tentu Kementerian Agama akan mendengar masukan itu," imbuhnya.
Namun, pihak Kemenag tidak ingin menjadi lembaga yang memberikan sertifikat terhadap penceramah tersebut. Pihaknya akan berbicara dengan beberapa pihak yang berkompeten dalam bidang keagamaan terkait siapa akan memberikan sertifikat untuk penceramah apakah dari MUI atau ormas agama gabungan.
"Lalu juga siapa yang akan memberikan sertifikat bahwa ini penceramah sudah qualified misalnya. Pemerintah sendiri tidak ingin itu, karena ini biarlah menjadi porsi pihak yang memiliki otoritatif," tuturnya.
(idh/fdn)
KOPASUS AMAZING
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
Saat ini Kopaska terbagi menjadi 2 Komando, Satuan Pasukan Katak Armatim di Ujung, Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Pondok Dayung, Jakarta Utara. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.
Daftar isi
[sembunyikan]Sejarah[sunting | sunting sumber]
Komando Pasukan Katak disingkat Kopaska adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia waktu itu Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954.
Bapak dari Kopaska adalah Kapten Pelaut Iskak dari sekolah pasukan katak angkatan laut di pangkalan angkatan laut Surabaya. Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism . Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil PresidenIndonesia.
Komando Pasukan Katak TNI-AL[sunting | sunting sumber]
- Satuan Komando Pasukan Katak Armada Barat (Satkopaska Armabar)
- Satuan Komando Pasukan Katak Armada Timur (Satkopaska Armatim)
Tugas "Manusia Katak"[sunting | sunting sumber]
- Tugas dalam Operasi Amphibi
- Beach Recconaisance
- Beach Recconaisance
- Post Reconnaisance
- Beach Clearing
- SUROB (Surf Observation)
- Operasi Khusus
- Operasi Tambahan
- PAM VIP VVIP & Vital Obj
- Underwater Survei
- SAR
- Underwater Salvage
- Factual Information Gathering
Perekrutan[sunting | sunting sumber]
- Anggota TNI AL
- Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
- Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
- Lulus Tes Ketahanan Air
- Lulus Psikotest khusus
- Lulus Kesehatan khusus bawah air
- Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
Lama pendidikan[sunting | sunting sumber]
10 BULAN
Tempat pendidikan[sunting | sunting sumber]
Di Sekolah Pasukan Katak TNI AL (SEPASKAL) / Komando Pendidikan Operasi Laut - KODIKOPSLA / Komando Pengembangan Pendidikan TNI AL - KOBANGDIKAL) UjungSurabaya. Sebelumnya adalah di Sekolah Penyelaman TNI AL (SESELAM) PUSDIKOPSLA KODIKAL Surabaya)
Materi Pendidikan[sunting | sunting sumber]
- Akademis umum Angkatan Laut (Operasi laut, navigasi, mesin, elektronika, bangunan kapal,komunikasi dan lain lain)
- Kepaskaan (Doktrin Manusia Katak,Penyelaman dasar,penyelaman tempur,renang tempur,kartografi,menembak berbagai jenis senjata, mengemudi dan menangani kapal/perahu cepat dan lain lain)
- Pendidikan Komando (Dasar komando, perang hutan, jungle survival/sea survival SERE, dan lain lain, pada Angkatan I s.d 5 pendidikan Komando dilaksanakan bersama RPKAD/Kopassus di Pusdik RPKAD/Kopassus-Batujajar, Jawa Barat, selanjutnya pendidikan Komando "diperintahkan" mengikuti di Pusdikmar (Pusat Pendidikan Marinir, Surabaya)
- Terjun Static dan AFF (pada Angkatan I s.d 5 Para Dasar dilaksanakan bersama RPKAD/Kopassus di Pusdik RPKAD/Kopassus-Batujajar, Jawa Barat, selanjutnya pendidikan terjun "diperintahkan" mengikuti di Pusdikmar (Pusat Pendidikan Marinir) Surabaya, dan mulai angkatan XXVII, Kopaska melaksanakan Pendidikan Komando mandiri di bawah Sekopaska, terpisah dari Kodikmar. Setelah melaksanakan terjun dasar mendarat di darat selanjutnya adalah spesialisasi kemampuan terjun (statik & free fall) untuk mendarat di sasaran sasaran lepas pantai dan laut dilaksanakan pengembangan di satuan Kopaska Armada).
- Intelijen Tempur (pendidikan lanjutan di Satuan dilaksanakan di BAIS dan Intelmar/Intelijen Maritim di Surabaya)
- Sabotase dan kontra sabotase
- Demolisi bawah air
- SAR Tempur
Rabu, 18 Januari 2017
Mbah Soegito, Seniman Klaten yang Dedikasikan Hidup Mengajar Gamelan di Australia
Saat pementasan wayang kulit di Canberra, ada satu sosok yang begitu mencolok di belakang panggung. Bukan sang dalang, namun sesosok lelaki berumur sekitar 70 tahun yang begitu dihormati semua pemain yang terlibat dalam pementasan wayang itu.
Namanya adalah Mbah Soegito, staff KBRI Canberra yang menjadi pengajar gamelan. Malam itu, Mbah Soegito terlihat begitu gagah dengan pakaian beskap lengkap dengan keris.
(Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Saat masuk ke ruang ganti pemain, semua menyalami Mbah Soegito. Pemain gamelan yang kebanyakan merupakan warga Australia itu tetap menyapa Mbah Soegito dengan sebutan 'Mbah'.
Mbah Soegito bukanlah orang baru di KBRI Canberra. Sudah 30 tahun lebih, Soegito bekerja di bagian kebudayaan KBRI Canberra.
Saat pementasan wayang, Mbah Soegito begitu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk berbincang. Dia lalu mengajak detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International yang tengah berada di Canberra untuk datang ke kantornya keesokan harinya.
Mbah Soegito, dari Klaten kini mengajar gamelan di Canberra, Australia (Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Hari berikutnya sangat dikunjungi, Mbah Soegito tengah mengajar gamelan. Saat itu hari Senin malam, rupanya memang jadwal para warga Australia berlatih gamelan di KBRI Canberra.
Usai mengajar, meski hari sudah malam, Mbah Soegito tetap menyempatkan diri untuk berbincang. Sosoknya begitu ramah dan terlihat sangat sabar ketika mengajar.
Mbah Soegito lalu bercerita kegiatannya saat ini, seharusnya dia sudah pensiun, namun pihak KBRI Canberra masih membutuhkan tenaganya untuk mengajarkan gamelan. Mbah Soegito pun menerima tugas itu dengan senang hati dan penuh dedikasi.
"Saya setiap Senin malam melatih mereka di sini. Kalau siangnya, biasanya ada anak-anak sekolah datang ke sini, untuk belajar gamelan juga," kata Mbah Soegito.
Lelaki yang masih terlihat gagah itu kemudian berkisah awal cerita dia pergi ke Australia. Kala itu di tahun 1970-an, Soegito muda datang ke Australia untuk bekerja. Di beberapa waktu terbesit keinginan di hati Soegito untuk bermain gamelan, namun apa daya, dia tidak memiliki partner untuk bermain.
(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
"Ya akhirnya satu-satunya cara ya saya harus mengajar teman-teman saya main gamelan. Kan jadinya saya bisa main di sini," jelas Soegito.
Seiring berjalannya waktu, nama Soegito didengar Dubes Indonesia untuk Australia. Untuk diketahui, sejak masih di Indonesia, Soegito sudah malang melintang dari panggung ke panggung bermain gamelan. Bahkan dia pernah beberapa kali mengikuti muhibah seni di beberapa negara.
Pada tahun 1983, Soegito diminta bergabung dengan Kedutaan Indonesia untuk Australia, tugasnya satu, yakni mempromosikan budaya Indonesia terutama gamelan. Tugas yang disampaikan langsung oleh duta besar kala itu tak ditolak Soegito. Dia lalu bergabung dengan kedutaan.
"Saya masuk kedutaan diminta, saat itu saya mengajar di Universitas New England. Tahun 1983, saya belajar bahasa dulu," ungkapnya.
Sejak tahun 1983 itu Soegito aktif mengajarkan gamelan kepada para warga Australia. Saat ada acara kebudayaan di berbagai tempat di Australia, Soegito diminta untuk tampil.
Antusiasnya warga Australia berlatih gamelan Jawa (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Seiring berjalannya waktu, nama Soegito mulai dikenal di kalangan seniman di Australia. Hingga akhirnya dia diminta untuk mengajar di berbagai universitas di Australia. Setidaknya ada 8 universitas yang meminta Soegito untuk mengajar gamelan, antara lain Melbourne University, Monash University, Adelaide University, Australian National University dan beberapa universitas lain.
Hari-hari Soegito dihabiskan untuk mengajarkan gamelan. Dia melakukan pekerjaannya sepenuh hati dan begitu menikmati aktifitas setiap harinya.
"Saya dipesani pemerintah untuk mengembangkan gamelan, ya walaupun hanya sekedar kecil, itu saya mempromosikan. Saya bergelud dengan kesenian itu sudah lama banget," kisahnya.
Lelaki asal Pedan, Klaten, Jawa Tengah itu mengaku tidak pernah belajar gamelan di institusi resmi. Dia mengenal gamelan sejak usia 13 tahun.
Ayahnya yang dulu seorang lurah yang mengenalkan Soegito kecil dengan gamelan. Menurut Soegito, dahulu orang yang bisa main gamelan sangat dihargai para pemudi desa. Hal tersebut menjadi salah satu motivasinya.
Mbah Soegito, dari Klaten kini mengajar gamelan di Canberra, Australia (Ikhwanul Khabibi/detikcom)
"Saya ini hanya seniman desa, tidak belajar di sekolah. Ya hanya belajar di desa. Dulu ayah saya yang membuatkan gamelan dan menyuruh saya bermain. Sebelumnya saya bermain keroncong," urainya.
Puluhan tahun mengajar gamelan untuk warga Australia, Soegito mengaku sangat menikmati pekerjaannya. Dia sangat senang ketika para muridnya belajar gamelan dengan sepenuh hati. Tanpa bermaksud membandingkan, Soegito mengaku lebih enjoy mengajar warga Australia.
"Kalau warga Australia itu belajar disiplin dan sungguh-sungguh, mereka bekerja sepenuh hati," tegasnya.
Namun, tetap ada kekurangan dari warga Australia yang dirasakan Soegito saat bermain gamelan. Menurut Soegito, pemain gamelan dari Australia sangat sulit mendapatkan feeling. Padahal, bermain gamelan juga harus melibatkan rasa, bukan hanya bermain notasi dan memukul alat musik.
"Feelingnya memang susah didapat, ya mereka seperti mekanis saja. Notnya apa, ya dimainkan," imbuhnya.
Hingga kini, Mbah Soegito masih aktif mengajar gamelan, meski tidak sebanyak dahulu. Soegito pun sudah menganggap beberapa muridnya seperti anak dan cucunya sendiri.
Lalu sampai kapan Mbah Soegito akan mengajar gamelan?
"Ya selama saya masih bisa mengajar, ya akan saya lakukan. Selama saya dibutuhkan, ya saya akan kerjakan," tuturnya dengan penuh ketenangan.
Namanya adalah Mbah Soegito, staff KBRI Canberra yang menjadi pengajar gamelan. Malam itu, Mbah Soegito terlihat begitu gagah dengan pakaian beskap lengkap dengan keris.
(Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Saat masuk ke ruang ganti pemain, semua menyalami Mbah Soegito. Pemain gamelan yang kebanyakan merupakan warga Australia itu tetap menyapa Mbah Soegito dengan sebutan 'Mbah'.
Mbah Soegito bukanlah orang baru di KBRI Canberra. Sudah 30 tahun lebih, Soegito bekerja di bagian kebudayaan KBRI Canberra.
Saat pementasan wayang, Mbah Soegito begitu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk berbincang. Dia lalu mengajak detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International yang tengah berada di Canberra untuk datang ke kantornya keesokan harinya.
Mbah Soegito, dari Klaten kini mengajar gamelan di Canberra, Australia (Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Hari berikutnya sangat dikunjungi, Mbah Soegito tengah mengajar gamelan. Saat itu hari Senin malam, rupanya memang jadwal para warga Australia berlatih gamelan di KBRI Canberra.
Usai mengajar, meski hari sudah malam, Mbah Soegito tetap menyempatkan diri untuk berbincang. Sosoknya begitu ramah dan terlihat sangat sabar ketika mengajar.
Mbah Soegito lalu bercerita kegiatannya saat ini, seharusnya dia sudah pensiun, namun pihak KBRI Canberra masih membutuhkan tenaganya untuk mengajarkan gamelan. Mbah Soegito pun menerima tugas itu dengan senang hati dan penuh dedikasi.
"Saya setiap Senin malam melatih mereka di sini. Kalau siangnya, biasanya ada anak-anak sekolah datang ke sini, untuk belajar gamelan juga," kata Mbah Soegito.
Lelaki yang masih terlihat gagah itu kemudian berkisah awal cerita dia pergi ke Australia. Kala itu di tahun 1970-an, Soegito muda datang ke Australia untuk bekerja. Di beberapa waktu terbesit keinginan di hati Soegito untuk bermain gamelan, namun apa daya, dia tidak memiliki partner untuk bermain.
(Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
"Ya akhirnya satu-satunya cara ya saya harus mengajar teman-teman saya main gamelan. Kan jadinya saya bisa main di sini," jelas Soegito.
Seiring berjalannya waktu, nama Soegito didengar Dubes Indonesia untuk Australia. Untuk diketahui, sejak masih di Indonesia, Soegito sudah malang melintang dari panggung ke panggung bermain gamelan. Bahkan dia pernah beberapa kali mengikuti muhibah seni di beberapa negara.
Pada tahun 1983, Soegito diminta bergabung dengan Kedutaan Indonesia untuk Australia, tugasnya satu, yakni mempromosikan budaya Indonesia terutama gamelan. Tugas yang disampaikan langsung oleh duta besar kala itu tak ditolak Soegito. Dia lalu bergabung dengan kedutaan.
"Saya masuk kedutaan diminta, saat itu saya mengajar di Universitas New England. Tahun 1983, saya belajar bahasa dulu," ungkapnya.
Sejak tahun 1983 itu Soegito aktif mengajarkan gamelan kepada para warga Australia. Saat ada acara kebudayaan di berbagai tempat di Australia, Soegito diminta untuk tampil.
Antusiasnya warga Australia berlatih gamelan Jawa (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Seiring berjalannya waktu, nama Soegito mulai dikenal di kalangan seniman di Australia. Hingga akhirnya dia diminta untuk mengajar di berbagai universitas di Australia. Setidaknya ada 8 universitas yang meminta Soegito untuk mengajar gamelan, antara lain Melbourne University, Monash University, Adelaide University, Australian National University dan beberapa universitas lain.
Hari-hari Soegito dihabiskan untuk mengajarkan gamelan. Dia melakukan pekerjaannya sepenuh hati dan begitu menikmati aktifitas setiap harinya.
"Saya dipesani pemerintah untuk mengembangkan gamelan, ya walaupun hanya sekedar kecil, itu saya mempromosikan. Saya bergelud dengan kesenian itu sudah lama banget," kisahnya.
Lelaki asal Pedan, Klaten, Jawa Tengah itu mengaku tidak pernah belajar gamelan di institusi resmi. Dia mengenal gamelan sejak usia 13 tahun.
Ayahnya yang dulu seorang lurah yang mengenalkan Soegito kecil dengan gamelan. Menurut Soegito, dahulu orang yang bisa main gamelan sangat dihargai para pemudi desa. Hal tersebut menjadi salah satu motivasinya.
Mbah Soegito, dari Klaten kini mengajar gamelan di Canberra, Australia (Ikhwanul Khabibi/detikcom)
"Saya ini hanya seniman desa, tidak belajar di sekolah. Ya hanya belajar di desa. Dulu ayah saya yang membuatkan gamelan dan menyuruh saya bermain. Sebelumnya saya bermain keroncong," urainya.
Puluhan tahun mengajar gamelan untuk warga Australia, Soegito mengaku sangat menikmati pekerjaannya. Dia sangat senang ketika para muridnya belajar gamelan dengan sepenuh hati. Tanpa bermaksud membandingkan, Soegito mengaku lebih enjoy mengajar warga Australia.
"Kalau warga Australia itu belajar disiplin dan sungguh-sungguh, mereka bekerja sepenuh hati," tegasnya.
Namun, tetap ada kekurangan dari warga Australia yang dirasakan Soegito saat bermain gamelan. Menurut Soegito, pemain gamelan dari Australia sangat sulit mendapatkan feeling. Padahal, bermain gamelan juga harus melibatkan rasa, bukan hanya bermain notasi dan memukul alat musik.
"Feelingnya memang susah didapat, ya mereka seperti mekanis saja. Notnya apa, ya dimainkan," imbuhnya.
Hingga kini, Mbah Soegito masih aktif mengajar gamelan, meski tidak sebanyak dahulu. Soegito pun sudah menganggap beberapa muridnya seperti anak dan cucunya sendiri.
Lalu sampai kapan Mbah Soegito akan mengajar gamelan?
"Ya selama saya masih bisa mengajar, ya akan saya lakukan. Selama saya dibutuhkan, ya saya akan kerjakan," tuturnya dengan penuh ketenangan.
Semarang Punya Ambulans Siaga
Pemerintah Kota Semarang meluncurkan ambulans dengan fasilitas lengkap termasuk tenaga medis. Tujuannya untuk menjangkau pasien gawat darurat lebih cepat.
Dengan call center 1500-132, warga Kota Semarang bisa memanggil segera ambulans yang siaga selama 24 jam.
Fasilitas yang ada di dalam ambulans tersebut antara lain mobil ambulans stage 2 minus dc shock, peralatan gawat darurat medis, obat-obatan serta peralatan seperti gantungan infus, lampu periksa pasien, jok dokter dan jok paramedik atau pengantar, tabung oksigen, automatic ambulance stretcher, exrication colar, long spinal-board, ALS emergency, dan transport pasien monitor.
Semarang Punya Ambulans Reaksi Cepat Berfasilitas LengkapFoto: Ambulans Reaksi Cepat di Semarang (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Untuk saat ini ada 5 unit mobil ambulans yang diberi nama 'Si Cepat Ambulance Hebat' itu. Untuk mengoperasikan fasilitas-fasilitas dalam mobil, disiapkan juga sumber daya manusia yang siaga 24 jam dengan total jumlah 25 perawat, 5 dokter umum, 25 bidan, 25 driver, 5 operator call center, serta 4 tenaga admin.
"Harapannya masyarakat yang sakit dan membutuhkan ambulans ini dapat menelepon dan segera ditangani. Ke depan akan segera disusul ambulans lain minimal akan ada 2 ambulans di setiap kecamatan," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Semarang, Kamis (19/1/2017).
Untuk sementara jumlah ambulans hanya 5 unit. Mobil itu akan ditempatkan di tempat strategis yaitu kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang dan 4 lokasi puskesmas rawat inap untuk lebih mempercepat waktu pelayanan.
Untuk wilayah barat berada di PKM Karang Malang yang mencakup wilayah Kecamatan Tugu, Kecamatan Ngalihan, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Gunungpati. Wilayah Tengah berada di PKM Halmahera yang meliputi Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Timur.
Sedangkan untuk wilayah Selatan berada di PKM Srondol dengan wilayah Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Candisari. Untuk wilayah Timur diposkan di PKM Bangetayu dengan porsi wilayah di Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang.
"Si Cepat Ambulance Hebat merupakan pusat pelayanan kesehatan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal kegawatdaruratan, termasuk pelayanan medis yang dapat dihubungi dalam waktu singkat di manapun berada dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan respons cepat," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono dalam kesempatan yang sama.
Dengan call center 1500-132, warga Kota Semarang bisa memanggil segera ambulans yang siaga selama 24 jam.
Fasilitas yang ada di dalam ambulans tersebut antara lain mobil ambulans stage 2 minus dc shock, peralatan gawat darurat medis, obat-obatan serta peralatan seperti gantungan infus, lampu periksa pasien, jok dokter dan jok paramedik atau pengantar, tabung oksigen, automatic ambulance stretcher, exrication colar, long spinal-board, ALS emergency, dan transport pasien monitor.
Semarang Punya Ambulans Reaksi Cepat Berfasilitas LengkapFoto: Ambulans Reaksi Cepat di Semarang (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Untuk saat ini ada 5 unit mobil ambulans yang diberi nama 'Si Cepat Ambulance Hebat' itu. Untuk mengoperasikan fasilitas-fasilitas dalam mobil, disiapkan juga sumber daya manusia yang siaga 24 jam dengan total jumlah 25 perawat, 5 dokter umum, 25 bidan, 25 driver, 5 operator call center, serta 4 tenaga admin.
"Harapannya masyarakat yang sakit dan membutuhkan ambulans ini dapat menelepon dan segera ditangani. Ke depan akan segera disusul ambulans lain minimal akan ada 2 ambulans di setiap kecamatan," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Semarang, Kamis (19/1/2017).
Untuk sementara jumlah ambulans hanya 5 unit. Mobil itu akan ditempatkan di tempat strategis yaitu kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang dan 4 lokasi puskesmas rawat inap untuk lebih mempercepat waktu pelayanan.
Untuk wilayah barat berada di PKM Karang Malang yang mencakup wilayah Kecamatan Tugu, Kecamatan Ngalihan, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Gunungpati. Wilayah Tengah berada di PKM Halmahera yang meliputi Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Timur.
Sedangkan untuk wilayah Selatan berada di PKM Srondol dengan wilayah Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Candisari. Untuk wilayah Timur diposkan di PKM Bangetayu dengan porsi wilayah di Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang.
"Si Cepat Ambulance Hebat merupakan pusat pelayanan kesehatan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal kegawatdaruratan, termasuk pelayanan medis yang dapat dihubungi dalam waktu singkat di manapun berada dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan respons cepat," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono dalam kesempatan yang sama.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar
Bandung - Sukmawati Soekarnoputri menghadiri apel akbar masyarakat pembela Pancasila, yang berlangsung di Kota Bandung. Dia turut berorasi di hadapan massa gabungan ormas, LSM, dan kelompok dari berbagai daerah di Jabar.
Kegiatan yang digelar di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (19/1/2017), ini digagas Koalisi Masyarakat Jabar Bersatu. Sukmawati tampak semangat menyampaikan pidato singkatnya di atas panggung.
"Kita menggemakan gema perjuangan, yaitu merdeka. Merdeka! merdeka! merdeka!" teriak Sukmawati, yang diikuti massa.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar Pembela Pancasila di BandungApel akbar masyarakat pembela Pancasila (Baban/detikcom)
Dia bercerita soal Kota Bandung memiliki catatan sejarah perjuangan Indonesia. Sukmawati tidak pernah lupa akan kota berjulukan Paris van Java ini.
"Terutama catatan sejarah pejuang yang tangguh, pejuang gigih, ulet, dan bernyali untuk merdeka. Siapa beliau?" tanya Sukmawati, yang berbaju hitam dipadu dengan selendang batik.
Masa berteriak serempak, "Bung Karno!"
"Hidup Pancasila, hidup NKRI," ucap Sukmawati melalui pengeras suara.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar Pembela Pancasila di BandungApel akbar masyarakat pembela Pancasila (Baban/detikcom)
Seusai orasi singkat, Sukmawati mengajak massa bernyanyi 'Garuda Pancasila'.
"Semuanya bisa menyanyikan lagu Garuda Pancasila?" tanya Sukmawati kepada para santri dan massa yang hadir.
"Bisa," jawab para santri dan massa yang hadir.
Para santri menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan penuh semangat. Dengan mengepalkan tangan kanan ke atas, para santri menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan lantang. Seketika lagu Garuda Pancasila menggema.
Kehadiran para santri asal Cirebon, Jabar, ini untuk ikut mendukung Sawala Apel Akbar. Salah satunya mendukung pengusiran ormas-ormas anti-Pancasila sebagai ideologi bangsa dan bernegara.
Di area apel ini terbentang sejumlah spanduk yang, antara lain, bertulisan 'USIR ANTI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BERBANGSA DAN BERNEGARA', 'USIR ANTI TOLERANSI BERBUDAYA DAN BERBANGSA'.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar Pembela Pancasila di Bandung
Kegiatan yang digelar di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (19/1/2017), ini digagas Koalisi Masyarakat Jabar Bersatu. Sukmawati tampak semangat menyampaikan pidato singkatnya di atas panggung.
"Kita menggemakan gema perjuangan, yaitu merdeka. Merdeka! merdeka! merdeka!" teriak Sukmawati, yang diikuti massa.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar Pembela Pancasila di BandungApel akbar masyarakat pembela Pancasila (Baban/detikcom)
Dia bercerita soal Kota Bandung memiliki catatan sejarah perjuangan Indonesia. Sukmawati tidak pernah lupa akan kota berjulukan Paris van Java ini.
"Terutama catatan sejarah pejuang yang tangguh, pejuang gigih, ulet, dan bernyali untuk merdeka. Siapa beliau?" tanya Sukmawati, yang berbaju hitam dipadu dengan selendang batik.
Masa berteriak serempak, "Bung Karno!"
"Hidup Pancasila, hidup NKRI," ucap Sukmawati melalui pengeras suara.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar Pembela Pancasila di BandungApel akbar masyarakat pembela Pancasila (Baban/detikcom)
Seusai orasi singkat, Sukmawati mengajak massa bernyanyi 'Garuda Pancasila'.
"Semuanya bisa menyanyikan lagu Garuda Pancasila?" tanya Sukmawati kepada para santri dan massa yang hadir.
"Bisa," jawab para santri dan massa yang hadir.
Para santri menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan penuh semangat. Dengan mengepalkan tangan kanan ke atas, para santri menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan lantang. Seketika lagu Garuda Pancasila menggema.
Kehadiran para santri asal Cirebon, Jabar, ini untuk ikut mendukung Sawala Apel Akbar. Salah satunya mendukung pengusiran ormas-ormas anti-Pancasila sebagai ideologi bangsa dan bernegara.
Di area apel ini terbentang sejumlah spanduk yang, antara lain, bertulisan 'USIR ANTI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BERBANGSA DAN BERNEGARA', 'USIR ANTI TOLERANSI BERBUDAYA DAN BERBANGSA'.
Sukmawati Hadiri Apel Akbar Pembela Pancasila di Bandung
Rabu, 11 Januari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)