GALAUMANIA
Kamis, 02 Februari 2017
Polri Imbau Habib Rizieq Tak Lagi Kerahkan Massa Saat Diperiksa
Jakarta - Polri mengimbau tidak ada pengerahan massa seperti saat Habib Rizieq Syihab diperiksa Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan makar. Sebab, pengerahan massa dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang merugikan warga.
"Kemarin di Jakarta terjadi kemacetan luar biasa dan ini tentu merugikan masyarakat pengguna jalan yang lain. Apalagi ditambah hujan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).
Selain menyebabkan macet, Boy menjelaskan, pengerahan massa juga dapat berpotensi terjadinya gesekan di lapangan seperti saat Rizieq diperiksa Polda Jawa Barat terkait kasus dugaan penistaan Pancasila beberapa waktu lalu.
"Rizieq Syihab membawa massa, kami harap kepada beliau-beliau yang murni memiliki masalah hukum, diimbau untuk tidak mengerahkan jumlah massa. Seperti di Bandung ada gesekan. Kemarin di Jakarta," tutur Boy.
Mantan Kapolda Banten ini juga membantah ada upaya kriminalisasi terhadap Habib Rizieq oleh pihaknya. Menurut Boy, agenda pemeriksaan Habib Rizieq murni kepentingan proses hukum karena diduga terlibat permufakatan jahat menggulingkan Presiden Joko Widodo.
"Ada anggapan kriminalisasi, tidak ada itu. Semua murni proses hukum. Kriminalisasi itu tidak ada masalah tahu-tahu dijadikan objek hukum. Anggapan kriminalisasi itu perlu dipahami agar tidak disalah-artikan," ujar Boy.
Terakhir, ia mengimbau kepada semua warga negara yang tidak ingin berurusan dengan kepolisian untuk menghindari tindakan-tindakan melawan hukum.
"Kepada semua pihak, apabila tidak ingin berurusan dengan hukum harus menghindarkan peristiwa hukum itu sendiri. Equality before the law tidak melihat status," tutur Boy.
berikut link asalnya,. https://news.detik.com/berita/d-3412060/polri-imbau-habib-rizieq-tak-lagi-kerahkan-massa-saat-diperiksa
Facebook Merajalela
Jangan buang waktumu untuk, membuka, kasih like, komen, atau upload foto ngga penting, masih banyak hal yang harus kamu kerjakan, yang lebih penting, lebih menentukan, bagaimana masa depanmu kedepan. pikirkanlah baik-baik,. dan udnguuu,.(berdoalah kamu.)
Filosofi Gunungan Wayang
Wayang merupakan salah satu kebudayaan jawa yang Adi Luhung, Wayang juga merupakan salah satu media untuk menyebarkan agama islam di tanah Jawa ini. Ditangan Waliyullah Sunan Kalijaga, beliau berhasil merubah cara mensyiarkan agama melalui media wayang ini dengan, plot, alur, dan bentuk yang penuh dengan makna dan filosifi, Salah satunya adalah bentuk Kayon atau Gunungan Ini, bentuknya simple, tetapi gambar yang ada didalamnya memiliki makna yang sangat luas, berikut rinciannya.
1.Gapura dan dua penjaga pada Gunungan Wayang Kulit Asli (Cingkoro Bolo dan Bolo Upoto), lambang hati manusia ada dua hal yaitu baik dan buruk.
2.Tameng dan godho yang mereka pegang dapat di intrepertasikan sebagai penjaga alam gelap dan terang.
3.Hutan (pohon) dan binatang pada Gunungan Wayang Kulit, lambang dari berbagai sifat dan tabiat manusia.
4.Pohon yang tumbuh menjalar keseluruh badan dan ke puncak Gunungan Wayang Kulitmelambangkan segala budi-daya dan perilaku manusia harus tumbuh dan bergerak maju (dinamis) sehingga bisa bermanfaat serta mewarnai dunia dan alam semesta ( Urip iku obah, Obaho sing ngarah-arah).
5.Pohon itu juga melambangkan bahwa Tuhan telah memberi pengayoman dan perlindungan bagi manusia yang hidup di dunia ini.
6.Burung pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam spiritual maupun material.
7.Banteng pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus kuat, lincah, ulet dan tanguh.
8.Kera pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan mausia harus mampu memilih dan memilah antara baik-buruk, manis-pahit seperti halnya kera pintar memilih buah yang baik, matang dan manis, sehingga diharapkan kita bertindak yang baik dan tepat ( bener tur pener).
9.Harimau pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus menjadi Pemimpin bagi dirinya sendiri (punya jati diri) sehingga harus mampu bertindak bijaksana dan mampu mengendalikan nafsu serta hati nurani untuk menuju yang lebih baik dan maju, sehingga bisa bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain dan alam semesta. Karena bila manusia tidak mampu menjadi Pemimpin bagi dirinya sendiri dan tidak mampu mengendalikan diri sendiri akan berakibat fatal dan semua akan hancur musnah seperti halnya Gunungan wayang bila dibalik akan menjadi berwarna merah menyala (terbakar).
10.Gambar kepala raksasa pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia dalam kehidupan sehari-hari mempunyai sifat rakus, jahat seperti setan.
11.Gambar ilu-ilu Banaspati (jin atau setan) pada bagian belakang Gunungan Wayang Kulit melambangkan bahwa hidup di dunia ini banyak godaan, cobaan, tantangan dan mara bahaya yang setiap saat dapat mengancam keselamatan manusia.
12.Gambar samudra pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan pikiran manusia.
13.Gambar rumah joglo (gapuran) pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan suatu rumah atau negara yang didalamnya ada kehidupan yang aman, tenteram, dan bahagia.
Segitu dulu yaa,, maaf itu anu COPAS, anu tugas sekolah, baru latihan jadi sedikit copast, ini link aslinya,. http://www.agungjakanugraha.com/2012/07/makna-gunungan-wayang-kulit.html
terimakasih banyak.
Derita Syiria
Jakarta - Maestro tari Jawa klasik Retno Maruti bersama sang suami Arcadius Sentot Sudiharto mendirikan Sanggar Tari Padnecwara di tahun 1976 silam. Puluhan tahun berdiri, sanggar yang kini dikomandoi oleh putrinya Rury Nostalgia masih berdiri kokoh dan kian populer di kalangan remaja masa kini. Apa resepnya?
Ketika dihubungi detikHOT, Rury mengatakan generasi muda masih meminati seni tari Jawa klasik.
"Sebenarnya banyak banget caranya, tapi yang menjadi tantangan gimana para remaja ini tidak bosan untuk belajar seni tari tradisi. Karena kalau belajar nari, mau apapun gimana caranya pasti berhasil dengan baik," ujar Rury yang pernah menjadi anggota Komite Seni Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2009-2012 dan 2013-2015.
Tak hanya kesenian Jawa, namun masyarakat yang ingin mempelajari karawitan juga banyak. "Dulu sanggar cuma ada sedikit, sekarang tersebar dan banyak. Sudah banyak banget perkumpulan atau sanggar yang punya gamelan sendiri," ujarnya lagi.
Menurut Rury, kini yang harus diperhatikan adalah kualitas serta inovasi-inovasi yang diadakan. Baik dari segi penggarapan koreografi, marketing, sistem media sosial, maupun promosi tentang pertunjukan Padnecwara.
"Karena seni tradisional sudah ada pakemnya, kostum juga disesuaikan dengan apa yang ada sekarang. Mengikuti perkembangan zaman, agar tidak luntur," tutur Rury.
Rury yang aktif sebagai pengajar tari, juga dipercaya memegang kendali manajemen Padnecwara, sanggar tari milik ibunya. Di tangannya terletak kelangsungan sebuah tradisi yang telah bertahan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Link rujukan, ini cuma copast, maaf, baru latihan https://hot.detik.com/art/d-3411958/cara-sanggar-padnecwara-lestarikan-seni-tari-jawa-klasik
Ketika dihubungi detikHOT, Rury mengatakan generasi muda masih meminati seni tari Jawa klasik.
"Sebenarnya banyak banget caranya, tapi yang menjadi tantangan gimana para remaja ini tidak bosan untuk belajar seni tari tradisi. Karena kalau belajar nari, mau apapun gimana caranya pasti berhasil dengan baik," ujar Rury yang pernah menjadi anggota Komite Seni Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2009-2012 dan 2013-2015.
Tak hanya kesenian Jawa, namun masyarakat yang ingin mempelajari karawitan juga banyak. "Dulu sanggar cuma ada sedikit, sekarang tersebar dan banyak. Sudah banyak banget perkumpulan atau sanggar yang punya gamelan sendiri," ujarnya lagi.
Foto: Opera Jawa Klasik "Kidung Dandaka"
|
Menurut Rury, kini yang harus diperhatikan adalah kualitas serta inovasi-inovasi yang diadakan. Baik dari segi penggarapan koreografi, marketing, sistem media sosial, maupun promosi tentang pertunjukan Padnecwara.
"Karena seni tradisional sudah ada pakemnya, kostum juga disesuaikan dengan apa yang ada sekarang. Mengikuti perkembangan zaman, agar tidak luntur," tutur Rury.
Rury yang aktif sebagai pengajar tari, juga dipercaya memegang kendali manajemen Padnecwara, sanggar tari milik ibunya. Di tangannya terletak kelangsungan sebuah tradisi yang telah bertahan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Link rujukan, ini cuma copast, maaf, baru latihan https://hot.detik.com/art/d-3411958/cara-sanggar-padnecwara-lestarikan-seni-tari-jawa-klasik
Kamis, 26 Januari 2017
Cara Mengatasi Anak Yang Membangkang
BANYAK hal yang harus dihadapi orangtua dalam mengurus anak. Salah satunya adalah mengurus anak yang pembangkang. Bahkan, Anda akan merasa gagal mendidik anak jika mereka selalu membangkang apa yang dikatakan. Untuk mengatasi hal ini, simak ulasannya dilansir dari Popsugar, Kamis (26/1/2017):
Ajarkan sopan santun Menyakitkan bagi orangtua melihat anaknya lancang. Ajarkan pada anak-anak tentang menghargai orangtuanya dan bertingkah sopan santun. Anak-anak mempelajari sesuatu dari apa yang dia lihat. Karena itu, jika beri contoh yang baik untuk mereka dengan mendengarkan baik-baik ketika mereka berbicara dan katakan secara berulang bahwa tindakannya adalah kasar. Berikan waktu Sifat pembangkang pada anak-anak terkadang terbangun karena kemarahan dan frustasi mereka. Sebelum memperingatkan dia, beri waktu agar dia berpikir dan suasana menjadi tenang. Karena, jika Anda memarahinya setelah bertengkar, akan membuat situasi lebih buruk. Setelah tenang dan waktunya memungkinkan, ajak dia berbicara dengan pelan namun tegas tentang perilakunya yang tidak sopan. Beri hukuman dan hadiah Anda juga bisa menerapkan hukuman dan hadiah pada anak yang pembangkang. Jika dia melakukannya lagi, beri hukuman yang membuatnya jera. Jenis hukuman bisa disesuaikan dengan karakternya. Sedangkan, jika dia jadi anak yang manis, Anda bisa memberikan hadiah seperti es krim atau mainan. Namun, jangan sampai mereka ketagihan dengan hadiah yang diberikan. Konsisten dan sabar Sebagai orangtua, Anda harus sabar mendidik dan menghadapi tingkah laku anak. Meski hal ini tidak mudah. Anak Anda mungkin merasa bosan karena mendengar Anda berbicara hal yang sama berulang-ulang. Namun, ini bisa menjadi cara yang efektif untuk membuat mereka sadar bahwa yang dilakukan adalah salah.
(vin)
Ajarkan sopan santun Menyakitkan bagi orangtua melihat anaknya lancang. Ajarkan pada anak-anak tentang menghargai orangtuanya dan bertingkah sopan santun. Anak-anak mempelajari sesuatu dari apa yang dia lihat. Karena itu, jika beri contoh yang baik untuk mereka dengan mendengarkan baik-baik ketika mereka berbicara dan katakan secara berulang bahwa tindakannya adalah kasar. Berikan waktu Sifat pembangkang pada anak-anak terkadang terbangun karena kemarahan dan frustasi mereka. Sebelum memperingatkan dia, beri waktu agar dia berpikir dan suasana menjadi tenang. Karena, jika Anda memarahinya setelah bertengkar, akan membuat situasi lebih buruk. Setelah tenang dan waktunya memungkinkan, ajak dia berbicara dengan pelan namun tegas tentang perilakunya yang tidak sopan. Beri hukuman dan hadiah Anda juga bisa menerapkan hukuman dan hadiah pada anak yang pembangkang. Jika dia melakukannya lagi, beri hukuman yang membuatnya jera. Jenis hukuman bisa disesuaikan dengan karakternya. Sedangkan, jika dia jadi anak yang manis, Anda bisa memberikan hadiah seperti es krim atau mainan. Namun, jangan sampai mereka ketagihan dengan hadiah yang diberikan. Konsisten dan sabar Sebagai orangtua, Anda harus sabar mendidik dan menghadapi tingkah laku anak. Meski hal ini tidak mudah. Anak Anda mungkin merasa bosan karena mendengar Anda berbicara hal yang sama berulang-ulang. Namun, ini bisa menjadi cara yang efektif untuk membuat mereka sadar bahwa yang dilakukan adalah salah.
(vin)
Jakarta - Pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi dari unsur pemerintah oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Agustus 2013 lalu sempat memantik kontroversi. Waktu itu, Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi meminta Presiden SBY membatalkan pencalonan Patrialis Akbar sebagai Hakim Konstitusi.
Pencalonan Patrialis dinilai cacat hukum tidak transparan dan partisipatif. Pencalonan Patrialis juga dinilai melanggar pasal 19 Undang-undang nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. "Waktu itu kami persoalkan karena proses seleksi yang tidak transparan dan akuntabel. Dari pemerintah tidak ada pengumuman rekrutmen calon hakim konstitusi, tiba-tiba ada penunjukan (Patrialis)," kata peneliti Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho ketika diminta konfirmasi lagi, Kamis (26/1/2017).
Latar belakang Patrialias yang bekas politikus Partai Amanat Nasional juga dipersoalkan. Dengan masuknya Patrialis, maka komposisi hakim MK berubah menjadi tidak seimbang, yakni: 4 orang berlatar belakang partai politik, 3 orang berlatar belakang hakim pengadilan, dan 2 orang berlatar belakang akademisi/birokrasi. Komposisi yang tidak ideal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu independensi MK karena dominasi kepentingan politik.
Koalisi Masyarakat Sipil waktu itu juga menyinggung status Patrialis yang belum lama dicopot oleh Presiden SBY dari posisi Menteri Hukum dan HAM. Pencopotan tersebut dinilai karena Patrialis mendapatkan 'rapor merah' saat memimpin Kementerian Hukum dan HAM.
Salah satu rapor merah itu adalah terungkapnya skandal sel mewah milik Artalyta Suryani di Rumah Tahanan Pondok Bambu di Jakarta Timur. Sehingga menjadi pertanyaan ketika pejabat yang mendapat rapor merah kemudian diusulkan sebagai hakim konstitusi.
Kala itu, Koalisi Masyarakat Sipil yang merupakan gabungan sejumlah organisasi kemasyarakatan tersebut memberikan dua rekomendasi. Pertama pembatalan penunjukan Patrialis Akbar sebagai calon hakim konstitusi dari unsur pemerintah. Dan kedua, koalisi meminta pembentukan Panitia Seleksi Calon Hakim Konstitusi dan menjalankan proses seleksi secara transparan, partisipatif dan akuntabel.
Pada Selasa, 13 Agustus 2013, Patrialis tetap dilantik menjadi Hakim Konstitusi. Kurang lebih tiga tahun menjabat Hakim Konstitusi, Patrialis tersandung kasus hukum. Rabu malam dia terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
(erd/van)
Pencalonan Patrialis dinilai cacat hukum tidak transparan dan partisipatif. Pencalonan Patrialis juga dinilai melanggar pasal 19 Undang-undang nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. "Waktu itu kami persoalkan karena proses seleksi yang tidak transparan dan akuntabel. Dari pemerintah tidak ada pengumuman rekrutmen calon hakim konstitusi, tiba-tiba ada penunjukan (Patrialis)," kata peneliti Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho ketika diminta konfirmasi lagi, Kamis (26/1/2017).
Latar belakang Patrialias yang bekas politikus Partai Amanat Nasional juga dipersoalkan. Dengan masuknya Patrialis, maka komposisi hakim MK berubah menjadi tidak seimbang, yakni: 4 orang berlatar belakang partai politik, 3 orang berlatar belakang hakim pengadilan, dan 2 orang berlatar belakang akademisi/birokrasi. Komposisi yang tidak ideal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu independensi MK karena dominasi kepentingan politik.
Koalisi Masyarakat Sipil waktu itu juga menyinggung status Patrialis yang belum lama dicopot oleh Presiden SBY dari posisi Menteri Hukum dan HAM. Pencopotan tersebut dinilai karena Patrialis mendapatkan 'rapor merah' saat memimpin Kementerian Hukum dan HAM.
Salah satu rapor merah itu adalah terungkapnya skandal sel mewah milik Artalyta Suryani di Rumah Tahanan Pondok Bambu di Jakarta Timur. Sehingga menjadi pertanyaan ketika pejabat yang mendapat rapor merah kemudian diusulkan sebagai hakim konstitusi.
Kala itu, Koalisi Masyarakat Sipil yang merupakan gabungan sejumlah organisasi kemasyarakatan tersebut memberikan dua rekomendasi. Pertama pembatalan penunjukan Patrialis Akbar sebagai calon hakim konstitusi dari unsur pemerintah. Dan kedua, koalisi meminta pembentukan Panitia Seleksi Calon Hakim Konstitusi dan menjalankan proses seleksi secara transparan, partisipatif dan akuntabel.
Pada Selasa, 13 Agustus 2013, Patrialis tetap dilantik menjadi Hakim Konstitusi. Kurang lebih tiga tahun menjabat Hakim Konstitusi, Patrialis tersandung kasus hukum. Rabu malam dia terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
(erd/van)
Langganan:
Postingan (Atom)